Senin, 24 Mei 2010

Perdana Cantik XL


Perdana Cantik XL (Rp 10.000)

0878 77 977 243 0878 783 789 41
0878 77 977 246 087 882 794 904
0878 77 977 247 087 882 799 500
0878 77 977 295 087 882 799 505
0878 77 977 305 087 882 799 522
0878 77 977 306 087 882 799 533
0878 77 977 312 087 882 799 544
0878 77 977 324 087 882 802 090
0878 77 977 326 087 882 802 131
0878 77 977 329 087 882 802 324
0878 77 977 341 087 882 802 341
0878 77 977 342 087 882 802 342
0878 77 977 372 087 882 802 380
0878 783 789 15 087 882 802 408

Perdana Cantik XL 11 Digit (Rp 11.000)

0817 001 2048 0817 001 2580
0817 001 2062 0817 001 2654
0817 001 2072 0817 001 9859
0817 001 2530 0817 002 012 7
0817 001 2540 0817 002 014 2

Perdana Cantik XL (Rp 15.000)

087 8888 356 48
087 8888 589 32
087 8888 590 15
087 8888 590 17
087 8888 592 04
087 8888 592 84
087 8888 592 86

*
Warna Hijau = Terjual

KB7 Cell dan berita pulsa

Salam Hangat,

Izinkan kami memperkenalkan KB7 Cell yang berlokasi di Kelapa Gading Permai, Jakarta, Indonesia yang bergerak di bidang bisnis seputar pulsa dan aksesoris handphone.

Beberapa operator di Indonesia seperti Telkomsel, XL, Indosat, Esia, Mobile-8, Axis, Three mencoba merebut pelanggan dengan strategi mereka masing-masing. Selama menjalankan bisnis ini, kami coba menganalisa bahwa untuk pengisian elektrik bisa dilakukan dengan satu chip multi operator atau bisa menggunakan chip masing-masing operator.

Asosiasi Server Pulsa Indonesia (Aspindo) memprotes keras regulasi distribusi pulsa operator yang memberatkan. Mereka mengeluhkan regulasi operator seluler yang membatasi area penjualan pulsa, pembatasan transaksi harian, sampai membuat komik kampanye yang terang-terangan mendiskreditkan pengusaha server pulsa.

Padahal, menurut Ketua Aspindo Dwi Lesmana mengatakan, pengusaha server pulsa menjadi ujung tombak dari penjualan pulsa elektronik operator, karena hampir 70% distribusi pulsa elektronik menggunakan jasa pengusaha server pulsa.

”Salah satu regulasi operator yang sangat memberatkan pengusaha server adalah PT XL Axiata Tbk. XL memberlakukan pembatasan 100 transaksi pulsa bagi perusahaan server dan anggotanya per hari mulai 26 April 2010. Sementara transaksi anggota perusahaan server per harinya bisa lebih dari itu, bahkan ada yang mencapai ratusan sampai ribuan,” ujar Dwi di sela-sela deklarasi Aspindo Jatim di Surabaya, Senin (26/4/2010).

Menurut dia, hal itu sangat merugikan anggota Aspindo. Padahal, pulsa yang dijual adalah pulsa legal yang jelas memberikan kontribusi kepada XL. “Margin yang didapat perusahaan server ataupun anggotanya juga kecil, tidak mengganggu operator," katanya.

Tidak hanya itu, kata dia, XL Axiata melakukan kampanye dalam bentuk komik yang berisi tentang bagaimana membeli pulsa lewat server yang dikesankan lambat masuknya dibanding bilamana menggunakan dompet pulsa. Cara yang dilakukan XL Axiata jelas tidak mendidik karena yang sebenarnya terjadi tidak demikian.

Dia mengatakan, pembelian pulsa lewat server pulsa bisa diadu kecepatannya dengan dompet pulsa sehingga tidak saling merugikan bagi pengusaha server. Saat ini pengusaha server pulsa di seluruh Indonesia mencapai angka 5.000 an, masing-masing pengusaha server pulsa memiliki anggota mulai dari 5.000- 15 juta yang terbesar.

"Menyikapai masalah ini, Aspindo akan melakukan diplomasi dengan petinggi XL Axiata sehingga tercipta solusi yang saling menguntungkan. Keberadaan pengusaha server pulsa selama ini tidak dianggap sebagai mitra, karenanya kami sepakat membentuk asosiasi kembali," jelasnya.

Bila tidak ada kesepakatan, Dwi menegaskan, tidak menutup kemungkinan untuk melakukan boikot terhadap penjualan pulsa elektronik XL Axiata. Dengan adanya kesepakatan boikot terhadap operator tertentu, opeator justru yang paling dirugikan.

Tanggapan XL

Sementara itu, Non-Traditional Channel Development PT XL Axiata Tbk Eka Dwidasa menjelaskan, yang dimaksud dengan kuota transaksi harian 100 x di Non-Traditional Retail adalah channel distribusi yang bergerak di dalam core business/ bisnis inti di luar bidang telekomunikasi, seperti modern market ( Carrefour, hypermart, dan sebagainya) atau distribusi ke retail outlet Consumer Goods (seperti Alfamart, Indomaret, Fuji Film, dan sejeninsya).

"Sedangkan core business/ bisnis inti di bidang telekomunikasi kami sebut dengan Traditional Retail seperti toko handphone dan accessoriesnya, toko voucher," ujarnya.

Dia mengatakan, produk XL yang dialokasikan melalui Non-Traditional Retail hanya boleh dijual kepada pengguna XL yang melakukan pembelian produk XL di outlet Non Traditional tersebut.

Eka menambahkan kuota jumlah transaksi per hari perlu dilakukan untuk menertibkan distribusi produk XL di dealer nontraditional di mana berdasarkan data historis di beberapa bulan terakhir, terdapat indikasi bahwa penjualan dari dealer non traditional telah disalahgunakan untuk mensupply jalur traditional retail.

Hal ini ditunjukkan dengan beberapa survey lapangan dan review oleh team sales region serta kewajaran jumlah transaksi per hari dari sebuah outlet non traditional. Dan dari data yang kami terima jumlah yang wajar untuk transaksi per outlet non traditional adalah kurang dari 20 trx per hari.

"Kuota transaksi per hari sebanyak 100 x per dompet pulsa chip non traditional kami nilai sudah cukup untuk mengakomodasi penjualan produk XL melalui non traditional retail," jelasnya.

Oleh karena itu, XL ingin mengembalikan ke fungsi awal dari distribusi non traditional seperti yang dijelaskan di dalam perjanjian kerjasama dengan dealer non traditional yaitu complementary untuk memberikan kemudahan pelayanan isi ulang XL di outlet-outlet Non Traditional tersebut.

Sumber : KabarBisnis.com